Jumat, 29 November 2013

Pengertian Karies Gigi dan Proses Terjadinya Karies Gigi

Pengertian Karies Gigi dan Proses Terjadinya Karies Gigi
Karies gigi merupakan penyakit yang paling banyak dijumpai di rongga mulut bersama-sama dengan penyakit periodontal, sehingga merupakan masalah utama kesehatan gigi dan mulut. 
Karies gigi atau dental caries menurut Susanto (2009) adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi dan meluas kearah pulpa.
Penyakit karies gigi terjadi karena demineralisasi jaringan permukaan gigi oleh asam organis yang berasal dari makanan yang mengandung gula. Karies gigi bersifat kronis dan dalam perkembangannya membutuhkan waktu yang lama, sehingga sebagian besar penderita mempunyai potensi mengalami gangguan seumur hidup. Namun demikian penyakit ini sering tidak mendapat perhatian dari masyarakat dan perencana program kesehatan, karena jarang membahayakan jiwa.
Karies gigi merupakan penyakit kronis nomor satu di dunia dan prevalensi penyakit tersebut meningkat pada jaman modern. Peningkatan tersebut dihubungkan dengan perubahan pola dan jenis makanan. Penyebaran penyakit karies dilihat sebagai fenomena gunung es. Menurut Schuurs, karies adalah suatu proses kronis yang disebabkan oleh terganggunya keseimbangan antara gigi dan lingkungan dalam rongga mulut.
Proses Terjadinya Karies Gigi
Dalam konsep yang baru, ternyata proses terjadinya karies adalah dinamik, perubahan pH pada pertemuan plak dan permukaan gigi selalu berubah-ubah sesuai sesuai dengan adanya ion-ion yang menentukan keasaman pada daerah tersebut. Hal ini dimungkinkan dengan sifat email yang berpori dan memungkinkan pertukaran ion-ion dari dan keluar email terjadi. Proses karies juga merupakan proses yang terjadi antara penyerangan dan pertahanan, namun proses tersebut dapat dihentikan. Selanjutnya dapat menjadi aktif kembali jika keadaan dalam plak di sekitar gigi berubah menjadi asam dan menyebabkan kelarutan email lebih tinggi.
Menurut teori Miller, mikroorganisme Laktobasillus acidophilus dan streptococcus mutans berhubungan erat dalam proses karies gigi. Telah dibuktikan bahwa dengan melakukan penambalan gigi yang karies maka jumlah kuman dalam mulut berkurang.
Sumber Pustaka :
Liane Andajani Tjakraatmadja,2000,Mengapa Gigi Sulung Harus Dirawat, Lab. Kesehatan Gigi Anak FKG Trisakti, Jurnal Kedokteran Gigi Indonesia: Jakarta.
Amilia Jeni Susanto,2009, Dental Caries (Karies Gigi),repository.ui.ac.id.
Edi Hartini Sundoro,1999,Perkembangan dan Peningkatan Profesionalisme Pelayanan Konservasi Gigi Dalam Era Globalisasi Menuju Indonesia Sehat 2010, Jurnal Kedokteran gigi Indonesia: Jakarta.
Arlette Suzy Puspa Pertiwi,2008, Gambaran Pola Karies Gigi Permanen Ditinjau Dari Dental Neglect Siswa Kelas 5-6 SDN Cikudayasa 2 Kecamatan Cileunyi Bandung, Jurnal Kedokteran Gigi Anak, Bagian Kedokteran Gigi Anak FKG Unpad :Bandung.
Nurmala Situmorang Tampubolon,2005, Dampak Karies Gigi dan Penyakit Periodontal Terhadap Kualitas Hidup, library.usu.ac.id.


EmoticonEmoticon