Jumat, 01 November 2013

Benarkah 2 Anak Lebih Baik ?

Kita masih ingat slogan pemerintah "Dua Anak Cukup", sekarang sedang gencar-gencarnya mengganti slogan dengan "Dua Anak Lebih Baik".
Image : banneradscreator.com
Slogan ini adalah sebuah slogan dengan tujuan mensosialisasikan untuk menciptakan generasi yang lebih baik dan bermutu sekaligus menekan ledakan pertumbuhan penduduk dimasa yang akan datang.
Setujukah anda dan mengiyakan bahwa dua anak lebih baik ?
Jika pertanyaan itu dilayangkan kepada saya, maka saya akan menjawab tidak setuju. Mengapa saya pribadi tidak setuju, berikut ini alasannya :
1. Saya adalah muslim.
Tidak ada dalil yang menyatakan dua anak lebih baik, justru Islam menganjurkan banyak anak. Permasalahan Indonesia bukan karena banyak anak, tetapi moral generasi kita yang telah rusak sehingga tidak memiliki sumbangsih signifikan kepada negara. Bagaimana tidak rusak jika generasi muda sekarang ini disuguhi contoh hidup penuh korupsi, disuguhi budaya-budaya merusak nilai moral pribadi baik penampilan dan berperilaku.

2. "Banyak Anak Lebih Baik"
Tapi dengan syarat bahwa anak-anak yang banyak itu bermutu dan bermoral baik. Karena jika anak banyak tanpa mutu dan moral baik maka akan membuat negeri ini semakin amburadul.
Jadi ingat saya dengan tukang susu keliling langganan dirumah, dia seorang ahli ibadah penuh kebaikan dan kejujuran, diusia yang kurang lebih menginjak 60an tahun jumlah anaknya 12. Apakah selama ini merepotkan negara ?, coba anda sodori kupon BLSM, pasti ditolaknya karena memang itu tidak patut. Tahukah anda bagaimana kehidupan anak-anaknya ?. Mereka semua terdidik dengan baik menjadi anak-anak mandiri dan berakhlak luar biasa. Coba anda bayangkan jika 12 anak-anak ini hidup dimasyarakat, berapa kebaikan yang akan terjadi dimasyarakat.
Ukuran Kesuksesan bukan melulu pendidikan tinggi, jabatan mentereng, mobil mewah dan rumah megah, toh kenyataannya banyak yang ngakunya terdidik, harta melimpah, ujung-ujungnya hina menjadi tahanan KPK.
Orang yang sukses itu adalah orang mandiri, berakhlak mulia, tidak memiliki mental pengemis dan mental maling alias "Koruptor", mampu hidup tanpa memelas dan tidak memberatkan negara.
Coba anda bayangkan jika ada ratusan juta generasi Indonesia yang baru mampu mandiri, berbudi baik dan tidak merepotkan negara ini, pasti negeri tercinta ini akan menjadi besar.
Permasalahan Indonesia sekarang ini bukan banyaknya anak-anak yang dilahirkan, negeri ini luas kawan, dunia ini luas kawan. Urusan anak yang terlahir di dunia bukan melulu hitung-hitungan matematika dan hitung-hitungan untung rugi, penyebab kegagalan Indonesia adalah rusaknya moral generasi tua maupun generasi muda sekarang ini, sehingga yang terjadi Indonesia gagal menciptakan Generasi Emas.
Setuju atau tidak setuju dengan argumen dalam tulisan ini silahkan saja, semua adalah hak asasi masing-masing, yang jelas slogan "dua anak cukup" atau "dua anak lebih baik" adalah pilihan dan saya lebih memilih "Banyak Anak Lebih Baik"


EmoticonEmoticon