Rabu, 30 Oktober 2013

Pacaran Itu Haram Hukumnya...!

Pacaran Itu Haram Hukumnya...!
Pacaran bukan perkara boleh atau tidak boleh, maupun baik atau buruk. Ada hakekat lain yang sangat jelas dan nyata :
Pacaran adalah sebuah kebodohan, ketololan, ketidak "Tahu diri"an. Pacaran adalah penghinaan pada diri sendiri. Pacaran adalah pengoyakan terhadap kehormatan diri. Pacaran adalah penistaan terhadap diri sendiri. Pacaran adalah sebuah proses penghancuran martabat, kehormatan, harga diri, keluarga, keturunan, masyarakat dan bangsa.
Tak mudah memang untuk memahami, menerima, mengakui hakekat dan kenyataan...Karena belum ada manusia yang pernah merasakan dahsyatnya balasan dari sebuah dosa. Pacaran adalah dosa nyata dan jelas seterang matahari disiang hari.
Nikmat yang tiada halal yang akan datang dari auman nafsu tidak akan membawa kebahagiaan. Buat kawan-kawan yang sedang berpacaran yang sedang merasakan saat-saat bahagia...Sadarlah...Sebenarnya anda berada di Zona Prasko Kehancuran...Selamatkanlah iman, selamatkanlah diri dan keluarga...Jaga dari Api Neraka.
Hubungan terlarang dua jenis manusia tiada ikatan nikah, bertaut dua cinta berlainan jenis yang dilahirkan nafsu. Bermulalah episode babak-babak melahirkan rasa cinta palsu (baca : Dosa). Tak ada yang lain dalam ingatan melainkan orang yang dicintai. sehari tak jumpa terasa berabad-abad. Hanyalah GOMBAL!!
Dari surat menyurat, SMS, Facebook, Twitter, Telepon, Kunjungan, Keluar jalan-jalan, Berdua-duaan di taman, di tempat sepi, di tempat tertutup dan tersembunyi dalam keadaan saling rindu...(baca : Dihujamkan setan dalam lumpur nafsu).
Dengan bimbingan, penjagaan, dukungan dan tepuk sorak sorai kemenangan, setan-setan tertawa penuh kegirangan. Tidak ada rasa malu pada orang sekeliling. Ajaran dan tuntunan Rasulullah tak dipedulikan, Allah pun ditentang...diterjangnya batasan, larangan dan ancamannya.
Puncak berpacaran kala tenggelam gelombang nafsu...yang perempuan hilang akal sehat dan nuraninya menghancurkan dirinya sendiri, menyerahkan kehormatan, kesucian dan harga diri demi cinta nafsu. Berzina seperti hewan. Kotor, keji, hina dan terkutuk. Yang lelaki berpura, menggombal, memberikan sedikit kemewahan pada perempuan (bukan bukti cinta tapi) demi nafsu yang memburu.
Sampailah saat perempuan berbadan dua. Lelakipun serta merta hilang cintanya yang memang tidak ada. Cinta nafsu yang melulu telah kesampaian dalam kehinaan diri, kotor, keji, dan menjijikkan. Tiada lagi setelah puncak ini kecuali merana tanpa berpenghujung.
Siapapun orang yang berbuat zina bukan lagi manusia yang diciptakan Allah sebagai makhluk terbaik. Tetapi jatuh runtuh setaraf hewan. Cambuk seratus kali atau rajam lempar batu hingga mati bagi manusia yang berbuat zina...tak berlaku buat hewan...kan. Sedih mungkin atau menyesal tetapi buburpun bahkan sudah basi. Dalam kehancuran harga diri, kehormatan yang terkoyak dan kesucian yang telah cemar dan ternoda selamanya.
Apapun...Hubungan dua jenis bukan muhrim tanpa keijinan syar`i adalah larangan dan dosa. Nyata...Jelas. NO COMMENT.
Maknanya...sedap dan indah sekejap. Sakit menyayat tak hanya sepanjang hayat, lantaran habis hayat didunia masih lagi harus menemui yang paling dahsyat siksa-Nya di Neraka. MEMBANTAH....BANTAHLAH, ATAU PIKIR_PIKIRKAN DAN RENUNGKAN.!!


EmoticonEmoticon