Selasa, 11 Agustus 2015

Lunturnya Budaya Gotong Royong

Momen Hari Kemerdekaan RI atau sering kita disebut dengan 17-an seperti sekarang ini biasanya masyarakat didesa maupun dikota akan berlomba-lomba mempercantik kampungnya masing-masing.
bukit mutiara semarang, bukit kencana, meteseh, dinar mas
Namun sayangnya budaya gotong-royong yang menjadi kebanggaan negeri ini untuk sekarang ini sudah mulai redup. Sehingga yang terjadi budaya membangun kampung seolah hanya seadanya.
Coba lihat disekitar anda, ada berapa banyak warga yang bahu-membahu kerja bakti mempercantik kampung ?
Dari sekian banyak warga pastinya hanya segelintir orang yang mau bercapek ria ikut kerja bakti.
Tampaknya gotong-royong sudah tidak menarik lagi untuk sekarang ini, mungkin karena gotong-royong identik dengan pekerjaan kasar dan kotor hingga generasi sekarang ini ogah mengikutinya.
Apakah anda termasuk orang yang selalu menghindar jika ada kerja bakti ?
Jika iya berarti anda diciptakan bukan untuk membangun negeri ini, tapi anda adalah beban negeri ini.
Atau mungkin anda adalah pengecut yang takut dengan kotor dan kerja kasar ?
Atau mungkin anda jenis pria yang lari kena sinar matahari, kulit item sedikit terus bingung nyari lulur ?
Ooo mungkin anda punya uang banyak, ngapain ikut kerja mendingan nyumbang aja pakai uang.
Heeei Bung...ingatlah negeri ini bisa berdiri tegak karena jasa para pahlawan yang rela bermandi darah dan keringat...contohlah para pahlawan kita, ayo bekerja dan mengabdi untuk masyarakat.
Kita ini diwarisi nilai luhur gotong-royong, mari saling membantu, mari bersama-sama membangun, jangan sembunyi, jangan pura-pura tidak tau, buka mata dan hatimu, negeri ini menanti uluran tanganmu.


EmoticonEmoticon