Senin, 24 Oktober 2016

Mengendalikan dan Mengelola Ego dan Emosi

Oleh : Isna  Mei Iriyana Dewi
Tadinya saya pribadi yg mudah emosi, sulit mengendalikan diri, egois, dan tidak sabaran.. 
Lulus kuliah dan mulai bekerja membuat saya merasa lebih bisa sedikit mengendalikan diri, mulai menyadari bahwa banyak org yg ternyata tdk bisa menerima sifat dan sikap kita. 
emosi
Sumber : www.smashingmagazine.com
Kenal dengan sosok suami pun membuat saya tidak terlalu "meluap2", karena ketika saya emosi, beliau hanya diam, tdk menanggapi, jadi emosi saya tdk tersalurkan dan alhamdulillah menghilang, tdk mengendap.
Bersosialisasi dengan beraneka sifat dan sikap orang dengan bekerja, berwirausaha, berumahtangga, membuat saya sangat sadar, dunia tidak selebar daun kelor.. Daun kelor tidak akan bisa menampung beragam karakter orang.. 
Ketika saya dijatuhkan ataupun ditinggikan, tidak lantas membuat saya terpuruk atau berbangga diri, karena semua itu proses, bukan hasil. Dan bagi saya, semua itu ujian. Diberi masalah ujian, pun diberi kesenangan, itu jg ujian..Selalu ada "ujian" di setiap "pujian" 
Banyak keadaan yg membuat saya membuang jauh2 segala ego, emosi, dan merubahnya menjadi pikiran dewasa.. 
Karena "mengalah belum tentu kalah" 
Well, itu pun harus dinikmati.. 
Saya yakin, semua yang terlihat menyedihkan atau menyakitkan kemarin dan saat ini, jika saya bs menerimanya dengan positif dan percaya masih berada di jalan yang benar, suatu hari nanti, hasilnya akan luar biasa.. Allah Maha Baik.. 
"maka nikmat Tuhan-Mu manakah yang kamu dustakan?" 
Saya punya lebih banyak alasan utk selalu bersyukur drpd mengeluh. Allah Maha Baik..


EmoticonEmoticon