Selasa, 30 Juni 2015

Temu Putih : Deskripsi, Klasifikasi,Kandungan, Manfaat

Deskripsi, Klasifikasi, Kandungan, Manfaaf Temu Putih (Curcuma zedoaria)
Baik lah,kali ini saya akan membahas tentang Temu Putih : Deskripsi, Klasifikasi,Kandungan, Manfaat nya.
temu putih Curcuma zedoaria
a. Deskripsi Tanaman Temu Putih 
Temu putih merupakan jenis tumbuhan yang banyak ditemukan di Asia Selatan dan Asia Tenggara seperti, Indonesia, Malaysia, Bangladesh, Madagaskar, Tiongkok, Taiwan, Vietnam, India, dan lain-lain. Temu putih berasal dari negara India dan Tiongkok bagian Selatan. Di negeri asalnya habitat temu putih banyak ditemukan di ladang atau pada tanah-tanah yang lembab. 
Temu putih merupakan tumbuhan semak yang berumur tahunan, tingginya dapat mencapai 2 m. Temu putih tidak tumbuh merumpun, hanya memiliki beberapa pokok batang yang tumbuh jarang. Temu putih banyak ditemukan tumbuh liar di lahan yang kurang subur karena pada dasarnya temu putih dapat tumbuh pada semua jenis tanah, tetapi lebih menyukai tanah yang berpasir dengan drainase yang baik, pada daerah dengan ketinggian 1-1000 m di atas permukaan laut.

Batang temu putih merupakan batang semu yang tersusun dari gabungan kelopak-kelopak daun. Daun penyusun batang biasanya sedikit yakni sekitar 4-6 lembar. Daunnya berbentuk bundar lonjong dengan ujung meruncing, panjang daun sekitar 30-60 cm, lembaran daun licin tidak berbulu, warna daun didominasi warna hijau. Pada bagian pertengahan sampai pangkal berwarna ungu. 
Perbungaan terpisah dari batang yang berdaun, keluar dari tanah melalui rimpang samping yang menjulang membentuk bonggol bunga yang besar, dengan panjang 20-25 cm. Bunga memiliki daun pelindung berbentuk tumpul, seperti pelepah yang menutupinya, berwarna merah tua atau keunguan, panjang daun pelindung sekitar 5 cm. Mahkota bunga berwarna putih dengan garis tepi merah tipis. Musim bunga biasanya berlangsung antara bulan Agustus sampai Mei tahun berikutnya, tetapi dominan pada bulan September sampai Desember. Buah tumbuhan temu putih berbentuk bundar bersegi tiga, kulitnya lunak dan tipis. Jika pecah bentuk buahnya tidak teratur. Biji berbentuk lonjong berselaput dengan bagian ujung berwarna putih. 
Umbi atau rimpang temu putih merupakan umbi batang, berbentuk bulat melebar dan mudah sekali dipatahkan, rimpang mempunyai percabangan yang banyak dan dipenuhi akar-akar besar yang kaku dan jarang, warna rimpang putih pucat dan menjadi kecoklatan ketika tua, rasanya sangat tajam dan pahit. Perbanyakan tumbuhan ini dapat dilakukan dengan cara pemisahan dengan rimpangnya (Wijayakusuma, 2011). 

b. Klasifikasi Temu Putih 
Dalam taksonomi tumbuhan, temu putih dikelompokkan sebagai berikut: 
Kingdom : Plantae 
Divisi (divisio) : Spermatophyta 
Anak divisi (sub-divisio) : Angiospermae 
Kelas (class) : Monocotyledonae 
Bangsa (ordo) : Zingiberales 
Suku (family) : Zingiberaceae 
Marga (genus) : Curcuma 
Jenis (species) : Curcuma zedoaria. 

c. Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis Temu Putih 
Temu putih merupakan jenis rimpang yang berkhasiat sebagai peluruh haid (emenagog), penghilang rasa sakit (analgetik), melancarkan perdaran darah dan pernapasan, perangsang muntah jika keracunan, peluruh kentut (carminative), antibakteri (antiseptic), peluruh dahak (expectorant), antiradang, menambah nafsu makan, bau nafas (halitosis) (Wijayakusuma, 2011). 

d. Kandungan dan Manfaat Temu Putih 
Berdasarkan hasil penelitian, temu putih mengandung minyak atsiri, sineol, kamfena, borneol, kamfer, curcumin, curcumemone, curcumol, curdione, zedoarin, gum, resin, sesquiterpenol. 
Minyak atsiri yang dikandung oleh temu putih berkhasiat sebagai antiseptik, melancarkan pencernaan, membantu mencegah perut kembung, sekaligus berfungsi menenangkan saraf. Resin berkhasiat antiseptik dan antifungial. Karakteristik curcumemone dan zedoarin dalam temu putih berkhasiat menstimulasi indra perasa, dimana indra perasa kemudian melakukan stimulasi nafsu makan. Curcumin berkhasiat antioksidan dan antiradang. Adapun curcumol dan curdione memiliki khasiat sebagai antikanker. Karakteristik pahit temu putih berkhasiat menstimulasi sekresi kelenjar saliva dan organ pencernaan. Kamfer dan kamfena berkhasiat sebagai antibakteri. Gum berkhasiat sebagai protektor jaringan organ tubuh yang teriritasi sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan (Wijayakusuma, 2011). Demikian yang dapat saya sampaikan,mohon maaf jika ada tutur salah kata.

Jangan lupa share and subscribe iya,,,!!!!!

Senin, 29 Juni 2015

Ukuran Kesuksesan Seseorang itu Bukan Materi

Sering setiap kali ketemu kawan lama yang dipertanyakan adalah seputar materi " eh mobil kamu apa"...ini adalah contoh kecil yang sepertinya menjadi menu wajib perbincangan.
Mungkinkah hal semacam ini telah menjadi indikator kesuksesan seseorang. Apakah sekarang ini orang lebih banyak memandang orang yang sukses itu musti memiliki pangkat yang tinggi, rumah yang bagus, mobil yang berderet.
uang
Setiap orang memang memiliki sudut pandang yang berbeda dalam memaknai suatu hal. Semua itu tidak bisa dipersalahkan karena itu adalah hak setiap pribadi.
Jika anda bertanya kepada saya "apa sich ukuran kesuksesan seseorang".
Menurut saya orang yang sukses adalah :
1. Memiliki adab dan sopan santun yang baik dalam pergaulan
Hal ini akan membuat nyaman orang lain...karena setiap orang pasti senang jika bergaul dengan orang semacam ini.
2. Memiliki kecerdasan intelektual
Orang yang memiliki kecerdasan intelektual yang baik bisa menjadi ukuran yang penting karena bisa saja keberadaannya dapat membantu orang lain dalam memecahkan masalah dihadapi orang lain.
3. Antusias dalam keagamaan
Tidak semua orang memiliki pribadi semacam ini dan saya rasa hanya orang terpilih saja yang memilikinya. Orang semacam ini biasanya memiliki sifat yang bijak serta berpikir panjang.
4. Menunjukkan kesederhanaan
Tidak setiap orang mampu menunjukkan sifat dan prilaku sederhana, apalagi jika dibelenggu oleh lingkungan materialistis. Sifat sederhana ini sangat terpuji jika kita berada di lingkungan masyarakat.
5. Menjadi pelopor kebaikan
Dimasyarakat banyak fenomena yang menuntut kita untuk melakukan tindakan nyata. Orang yang sukses dan baik adalah orang yang banyak berguna bagi orang lain dengan bantuan-bantuan yang diberikannya.
6. Memiliki kelembutan dan cinta kasih
Orang yang didalam hatinya tertanam sifat ini maka akan menyayangi orang lain sehingga segala tindakan yang dilakukan akan menyejukkan hati orang lain.
7. Bersabar dan mengalah
Ini adalah sifat ketulusan yang jika dipelihara akan menenteramkan suatu keadaan dan dapat menghindarkan amarah serta konflik.

Orang yang sukses harusnya tidak dilihat dari sisi materi saja, karena pada kenyataannya orang yang bergelimang materi tidak berguna sama sekali dan tidak mampu berbuat kebaikan untuk orang lain, karena sibuk mempertontonkan kesuksesan semu. 
Andai saja setiap orang yang memiliki kelebihan materi memiliki sifat-sifat diatas niscaya itulah kesempurnaan pribadi...jika anda menjalankannya maka anda adalah jenis orang yang benar-benar sukses dan anda layak menjadi orang besar yang patut dimuliakan.

Kamis, 25 Juni 2015

Tips Aman Beli Barang Online di OLX

Sekarang ini segala urusan sudah sangat mudah sekali...termasuk urusan belanja. Kita tinggal klik barang yang kita inginkan sudah bisa terpesan. Berbelanja online memang mudah tapi cara belanja ini rawan penipuan. Karena memang di dunia maya ini banyak sekali penipu bergentayangan.
olx
Jika anda berbelanja online anda musti lihat dulu reputasi penjual atau perusahaan. Misalnya Lazada, Zalora sudah pasti terpercaya, anda pesan, bayar, pasti barang sampai rumah.
Nah untuk OLX sendiri memang memiliki reputasi tinggi, siapa yang tidak kenal OLX coba...dari kolong desa ampe kota pasti kenal...ya kan...
Namun di OLX anda harus hati-hati, OLXnya sich ciamik tapi para penjualnya yang nimbrung tidak sedikit adalah penipu.
Meskipun di OLX ada saja penjual dengan modus penipuan, tapi bagi saya OLX adalah rujukan pertama saya. Terutama jika saya ingin membeli barang bekas misalnya mobil, motor, elektronik dll. 
Berikut ini dari saya agar anda aman belanja di OLX :
1. Pastikan barang yang anda inginkan ada foto detail barang.
2. Kontak penjual harus anda cek. Cukup copy no telponnya trus pastekan aja ke google. Jika clear tanpa ada indikasi penipu berarti oke.
3. Jika deal bisanya anda akan dikasih no rekening transfer, model transaksi dengan transfer ini biasanya penipuan..jadi sebaiknya hindari...pilih transaksi langsung.
4. Tanyakan alamat rumah...datang aja langsung kerumah penjualnya untuk nego. Jangan tergiur dengan iklan perseorangan yang memberikan alamat lengkap di detail iklan...biasanya alamat itu palsu.
5. Hindari harga yang terlalu murah dari pasaran...ini umumnya adalah salah satu modus penipuan. Tapi untuk sekedar iseng tidak mengapa anda kontak penjualnya siapa tau anda beruntung bertemu penjual yang butuh uang.
6. Jika anda menghubungi penjual baik itu telpon atau sms, trus dijawab "posisi saya luar kota, jika anda berminat kami bisa mengirimkan, tapi DP ditransfer" ini bisa dipastikan modus penipuan.
7. Jika sekilas anda langsung tertarik dengan barang, harga, dan detail yang di posting anda patut hati-hati karena memang para penipu cukup lihai urusan menarik perhatian dengan tampilan iklannya.
Kuncinya gampang kok agar aman berbelanja di OLX adalah harga yang ditawarkan normal pasaran...penjual juga bisa diajak ketemuan, sekali lagi jangan sekali-kali anda transfer sbelum lihat barang dan ketemu penjualnya langsung.
Oke cukup sekian, selamat berbelanja di OLX...tapi hati-hati ya.

Senin, 15 Juni 2015

Jenis Penelitian dan Macam Penelitian

Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagai menjadi dua macam, yaitu :
1. Penelitian Kuantitatif
Penelitian dengan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika. Pada dasarnya pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam rangka pengujian hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Pada umumnya penelitian kuantitatif merupakan penelitian sampel besar.
2. Penelitian Kualitatif
Penelitian dengan pendekatan kualitatif lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah. Hal ini bukan berarti bahwa pendekatan kualitatif sama sekali tidak menggunakan dukungan data kuantitatif akan tetapi penekanannya tidak pada pengujian hipotesis melainkan pada usaha menjawab pertanyaan penelitian melalui cara-cara berfikir formal dan argumentatif. Banyak penelitian kualitatif yang merupakan penelitian sampel kecil.
Bila dilihat dari kedalaman analisisnya, jenis penelitian terbagi atas :
1. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif melakukan analisis hanya sampai taraf deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistemik sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan. Kesimpulan yang diberikan selalu jelas dasar faktualnya sehingga semuanya selalu dapat dikembalikan langsung pada data yang diperoleh. Uraian kesimpulan didasari oleh angka yang diolah tidak secara terlalu dalam. Kebanyakan pengolahan datanya didasarkan pada analisis persentase dan analisis kecenderungan (trend).
2. Penelitian Inferensial
Penelitian inferensial melakukan analisis hubungan antarvariabel dengan pengujian hipotesis. Dengan demikian kesimpulan penelitian jauh melampaui sajian data kuantitatif saja. Dalam penelitian inferensial kita dapat berbicara mengenai besarnya peluang kesalahan dalam pengambilan kesimpulan.
Kalau dipandang dari karakteristik masalah berdasarkan kategori fungsionalnya, penelitian dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam sebagaimana diuraikan oleh Isaac dan Michael (1976) yaitu :
1. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan situasi atau kejadian. Data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi, maupun mempelajari implikasi. Contoh penelitian deskriptif yang paling populer adalah penelitian survei.
2. Penelitian Perkembangan
Penelitian perkembangan bertujuan mempelajari pola dan urutan perkembangan dan / atau perubahan, sejalan dengan berlangsungnya perubahan waktu. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara longitudinal dan dapat dilakukan secara cross-sectional. Penelitian perkembangan terpusat pada studi mengenai variabel-variabel dan perubahannya dalam periode bulan atau tahun, ddalam usaha memperoleh jawaban atas pertanyaan seperti " Bagaimanakah pola pertumbuhan yang terjadi, kecepatan perubahan, arah, urutan, dan faktor-faktor yang berkaitan yang mempengaruhinya?".
Dalam studi longitudinal (mengikuti perkembangan subjek tertentu secara terus menerus) masalah sampel biasanya menjadi rumit dikarenakan tidak banyak subjek yang dapat diikuti terus menerus perkembangannya dalam jangka waktu bertahun-tahun. Dalam studi cross-sectional dilibatkan lebih banyak subjek akan tetapi banyaknya faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yang dapat dianalisis menjadi lebih terbatas. Akan tetapi studi cross-sectional lebih efisien waktu dan lebih murah biayanya dikarenakan rentang waktu perkembangan yang sesungguhnya perlu dipelajari dapat dipersingkat oleh pengambilan sampel untuk kelompok-kelompok periode waktu tertentu saja dari panjang rentang yang sesungguhnya. Kerumitan memang dapat timbul dikarenakan sampel pada masing-masing kelompok periode usia yang dijadikan sampel sangat mungkin tidak betul-betul komparabel (layak dibandingkan).
3. Studi Kasus dan Penelitian Lapangan
Tujuan studi kasus dan penelitian lapangan adalah mempelajari secara intensif latar belakang, status terakhir, dan interaksi lingkungan yang terjadi pada suatu satuan sosial seperti individu, kelompok, lembaga, atau komunitas.
Studi kasus merupakan penyelidikan mendalam mengenai suatu unit sosial sedemikian rupa sehingga menghasilkan gambaran yang terorganisasikan dengan baik dan lengkap mengenai unit sosial tersebut. Cakupan studi kasus dapat meliputi keseluruhan siklus kehidupan atau dapat pula hanya meliputi segmen-segmen tertentu saja.
4. Penelitian Korelasional
Penelitian korelasional bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi. Dengan studi korelasional peneliti dapat memperoleh informasi mengenai taraf hubungan yang terjadi, bukan mengenai ada-tidaknya efek variabel satu terhadap variabel yang lain
5. Penelitian Kausal-Komparatif
Melalui suatu penelitian kausal-komparatif, hubungan sebab-akibat dapat diselidiki lewat pengamatan terhadap konsekuensi yang sudah terjadi dan menengok ulang data yang ada untuk menemukan faktor-faktor penyebab yang mungkin terdapat disana. Cara ini dapat dikatakan berlawanan dengan metode eksperimental yang mengumpulkan data dibawah suatu kondisi yang sangat terkendali.
Pada hakikatnya penelitian kausal-komparatif adalah "ex post facto", artinya data dikumpulkan setelah semua peristiwa yang diperhatikan terjadi. Kemudian peneliti memilih satu atau lebih efek (variabel dependen) dan menguji data dengan kembali menelusuri waktu, mencari penyebab, melihat hubungan, dan memahami artinya.
6. Penelitian Eksperimental Murni
Penelitian ini murni dilakukan untuk meneliti kemungkinan adanya hubungan sebab-akibat di antara variabel-variabel dengan cara menghadapkan kelompok eksperimental pada beberapa macam kondisi perlakuan dan membandingkan akibat (hasil)nya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan.
7. Penelitian Eksperimental Semu
Penelitian ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni semirip mungkin akan tetapi tidak semua variabel yang relevan dapat dikendalikan dan dimanipulasi. Peneliti harus menyadari betul keterbatasan penelitian ini dan seberapa jauh validitas internal dan eksternalnya.
Karena pengendalian dan manipulasi tidak sepenuhnya berada ditangan peneliti maka ciri unik penelitian ini adalah adanya metode kontrol parsial yang berdasarkan pada identifikasi yang seksama terhadap faktor-faktor yang dicurigai akan mempengaruhi validitas internal dan validitas eksternalnya.
Sumber :
Saifuddin Azwar, 2004, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, hal.5-11.  

Jumat, 05 Juni 2015

Definisi Nilai Sosial

Pengertian Nilai Sosial
Nilai merupakan sesuatu yang baik, yang diinginkan, dicita-citakan, dan dianggap penting oleh warga masyarakat. 
nilai sosial
Berikut ini adalah pengertian nilai sosial menurut para ahli :
a. Menurut Young 
Nilai sosial adalah sebagai asumsi-asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang benar dan apa yang penting. 
b. Menurut Green
Nilai sosial itu sebagai kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai emosi terhadap objek, ide, dan orang perorangan. 
c. Menurut Woods
Nilai sosial merupakan petunjuk-petunjuk umum dan telah berlangsung lama yang mengarah pada tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari. 

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dirumuskan bahwa nilai sosial adalah petunjuk secara sosial terhadap objek-objek, baik bersifat material maupun nonmaterial. Dengan susunan ini nilai harga diri masing-masing yang diukur dan ditempatkan dalam suatu struktur berdasarkan ranking yang ada dalam masyarakat tertentu sifatnya abstrak. Apabila sikap dan perasaan tentang nilai sosial diikat bersama dalam suatu sistem, disebut sebagai sistem nilai sosial. 
Wujud nilai dalam kehidupan itu merupakan sesuatu yang berharga sebab dapat membedakan yang benar dan yang salah, yang indah dan yang tidak indah, dan yang baik dan yang buruk. Wujud nilai dalam masyarakat berupa penghargaan, hukuman, pujian, dan sebagainya. Sumber dari nilai tersebut adalah hal-hal yang berhubungan dalam masyarakat. 
Pada prinsipnya nilai dari seseorang dapat dipelajari sejak masa kanak-kanak melalui proses sosiologi, dan dapat dipelajari melalui pengalaman hidup sehari-hari. Pengalaman hidup ini ada yang tertanam dalam diri anggota masyarakat, tetapi ada pula yang bersifat sementara. 
Pengalaman ini sering bertukar, kalau ada pengalaman baru yang dapat memberikan kepuasan yang lebih besar mereka menyusun asumsi bahwa apa yang benar dan penting itu merupakan sesuatu yang abstrak, dan sering tidak disadari. Pengalaman itu dapat ditularkan oleh orang seorang atau grup lain dalam masyarakat dengan tingkat intensitas yang beraneka ragam. Penularan ini merupakan faktor penting dalam pembentukan pribadi seseorang di masyarakat. 

Tulisan diatas dari buku : 
Ruswanto, 2009, Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X, Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sistem Sosial dan Struktur Sosial

Sistem Sosial dan Struktur Sosial 
Definisi / Pengertian Sistem sosial adalah suatu sistem yang terdiri atas elemen-elemen sosial. Elemen-elemen sosial itu terdiri atas tindakan-tindakan sosial yang dilakukan individu-individu yang berinteraksi satu dengan yang lainnya. Dalam sistem sosial terdapat individu-individu yang berinteraksi dan bersosialisasi sehingga tercipta hubungan-hubungan sosial. 
sosial
Keseluruhan hubungan sosial tersebut membentuk struktur sosial dalam kelompok maupun masyarakat yang akhirnya akan menentukan corak masyarakat tersebut. Suatu sistem sosial tidak hanya berupa kumpulan individu. Sistem sosial juga berupa hubungan-hubungan sosial dan sosialisasi yang membentuk nilai-nilai dan adat-istiadat sehingga terjalin kesatuan hidup bersama yang teratur dan berkesinambungan. 
Menurut Selo Soemardjanmengacu pendapat Loomis suatu sistem sosial harus terdiri atas sembilan unsur sebagai berikut. 
a. Kepercayaan dan Pengetahuan 
Unsur kepercayaan dan pengetahuan merupakan unsur yang paling penting dalam sistem sosial karena perilaku anggota dalam masyarakat sangat dipengaruhi oleh apa yang mereka yakini dan apa yang mereka ketahui tentang kebenaran, sistem religi, dan cara-cara penyembahan kepada sang pencipta. 

b. Perasaan 
Perasaan adalah keadaan jiwa manusia yang berkenaan dengan situasi alam sekitarnya termasuk di dalamnya sesama manusia. Perbedaan latar belakang budaya suatu masyarakat akan membedakan keadaan kejiwaan masyarakat yang membentuk suatu sistem sosial. Perasaan terbentuk melalui hubungan yang menghasilkan situasi kejiwaan tertentu yang bila sampai pada tingkat tertentu harus dikuasai agar tidak terjadi ketegangan jiwa yang berlebihan. 
c. Tujuan 
Dalam setiap tindakannya manusia mempunyai tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut, yaitu suatu hasil akhir atas suatu tindakan dan perilaku seseorang yang harus dicapai melalui perubahan maupun dengan cara mempertahankan suatu keadaan yang sudah bagus. 
d. Norma/Kaidah/Peraturan Sosial 
Norma adalah pedoman-pedoman tentang perilaku yang diharapkan atau pantas menurut kelompok atau masyarakat. Norma-norma sosial merupakan patokan tingkah laku yang diwajibkan atau dibenarkan dalam situasi-situasi tertentu dan merupakan unsur paling penting untuk meramalkan tindakan manusia dalam sistem sosial. Norma-norma sosial dipelajari dan dikembangkan melalui sosialisasi sehingga menjadi pranata-pranata sosial. 
e. Kedudukan (Status) dan Peran (Role) 
Kedudukan adalah posisi seseorang secara umum dalam masyarakatnya sehubungan dengan orang lain, dalam arti lingkungan pergaulan, prestasi, hak-hak, serta kewajibannya. Kedudukan menentukan apa yang harus seseorang perbuat bagi masyarakat. Di dalam setiap sistem sosial dijumpai bermacam-macam kedudukan baik yang diperoleh secara turun-temurun, dengan usaha sendiri maupun kedudukan yang diberikan sebagai penghargaan dari lingkungan sendiri, sedangkan peran (role) adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan kedudukannya. 
f. Tingkat/Pangkat 
Pangkat berkaitan dengan kedudukan dan peranan seseorang dalam masyarakat. Seseorang dengan pangkat tertentu berarti mempunyai proporsi hak-hak dan kewajiban-kewajibannya. Pangkat diperoleh setelah melalui penilaian terhadap perilaku seseorang yang menyangkut pendidikan, pengalaman, keahliannya, pengabdiannya, kesungguhannya, dan ketulusan perbuatan yang dilakukannya. 
g. Kekuasaan 
Kekuasaan adalah setiap kemampuan untuk mempengaruhi pihak-pihak lain. Kalau seseorang diakui oleh masyarakat sekitarnya maka itulah yang disebut wewenang. 
h. Sanksi 
Sanksi adalah suatu bentuk imbalan yang diberikan terhadap seseorang atas perilakunya. Sanksi dapat berupa hadiah dan dapat pula berupa hukuman. Sanksi diberikan oleh masyarakat untuk menjaga tingkah laku para masyarakat supaya sesuai dengan aturan yang berlaku. Setiap masyarakat akan menerapkan sanksi baik yang positif maupun sanksi yang negatif kepada anggotanya, tetapi wujud dan tingkatan sanksi yang diberikan sangat tergantung pada peradaban masyarakat tersebut. 
i. Fasilitas (Sarana) 
Fasilitas adalah semua bentuk cara, jalan, metode, benda-benda yang digunakan manusia untuk menciptakan tujuan sistem sosial itu sendiri. Fasilitas di sini sama dengan sumber daya material yang berupa gagasan atau ide. 
Menurut Selo Soemardjan mengacu pendapat Talcott Parson, unsur-unsur dalam suatu sistem sosial itu paling sedikit terdiri atas empat subsistem, yaitu sebagai berikut. 
a. Subsistem Kebudayaan 
Subsistem ini menghasilkan kebudayaan kebendaan, sistem ilmu pengetahuan, dan sistem nilai budaya atau adat istiadat. 
b. Subsistem Sosial 
Subsistem sosial ini menghasilkan nilai-nilai, norma-norma, dan kaidah-kaidah sosial yang melekat dalam setiap perilaku manusia. 
c. Subsistem Kepribadian 
Subsistem kepribadian menghasilkan corak perilaku masyarakat sebagai akibat interaksi sosial dan sosialisasi yang terus-menerus. 
d. Subsistem Kelompok Biologis 
Subsistem biologis ini berkenaan dengan perlakuan manusia terhadap lingkungan hidup di sekitarnya.
Struktur sosial mencakup susunan status dan peran yang terdapat di dalam satuan sosial, ditambah nilai-nilai dan norma-norma yang mengatur interaksi antarstatus dan peran sosial. Di dalam struktur sosial terdapat unsur-unsur sosial seperti kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial, dan lapisan-lapisan sosial. 
Melalui proses sosial unsur-unsur sosial itu terbentuk, berkembang, dan dipelajari oleh individu dalam masyarakat. Proses sosial itu sendiri adalah hubungan timbal balik antara bidang-bidang kehidupan dalam masyarakat dan memahami norma-norma yang berlaku di masyarakat. 

Tulisan diatas dari buku : 
Ruswanto, 2009, Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X, Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 

Sumber Asli Artikel: 
Selo Soemardjan. 1991. Setangkai Bunga Sosiologi. Fakultas Ekonomi UI

Definisi dan Ciri-ciri Masyarakat

Apa itu definisi masyarakat ?
Berikut ini adalah pengertian masyarakat menurut para ahli :
masyarakat

1. Menurut J.L. Gilin dan J.P. Gilin 
Masyarakat adalah kelompok yang tersebar dengan perasaan persatuan yang sama. 
2. Menurut Max Weber 
Masyarakat adalah suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh harapan dan nilai-nilai yang dominan pada warganya. 
3. Menurut Emile Durkheim 
Menurut sosiolog ini masyarakata dalah suatu kenyataan objektif individu-individu yang merupakan anggota-anggotanya.
4. Menurut Karl Marx 
Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita ketegangan organisasi ataupun perkembangan karena adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terpecah-pecah secara ekonomis. 
5. Menurut M.J. Herskovits 
Masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti suatu cara hidup tertentu. 6. Menurut Selo Soemardjan 
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. 

Untuk lebih mengerti dengan apa itu masyarakat, berikut ini saya tuliskan tentang ciri dari masyarakat.
Ciri-ciri masyarakat adalah sebagai berikut :
1. Manusia yang hidup bersama sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang. 
2. Bergaul dalam waktu cukup lama. Sebagai akibat hidup bersama itu, timbul sistem komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antarmanusia. 
3. Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan. 
4. Merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan karena mereka merasa dirinya terkait satu dengan yang lainnya.
Demikianlah secara ringkas tentang definisi / pengertian masyarakat dan ciri-ciri masyarakat, semoga bermanfaat.

Rabu, 03 Juni 2015

Metode Penelitian Sosiologi

Metode Penelitian Sosiologi 
Menurut Soerjono Soekanto, metode atau teknik penelitian sosiologi ada 2 jenisnya yaitu Metode Kualitatif dan Metode Kuantitatif.
sosiologi
a. Metode Kualitatif 
Adalah Metode yang mengutamakan hasil pengamatan yang sukar diukur dengan angka-angka atau ukuran-ukuran yang matematis, meskipun kejadian-kejadian itu nyata ada di masyarakat. 
Yang termasuk metode kualitatif adalah sebagai berikut 
1) Metode Komparatif
Adalah metode pengamatan dengan membandingkan bermacam-macam masyarakat dan bidang-bidangnya untuk memperoleh perbedaan dan persamaan sebagai petunjuk tentang perilaku masyarakat pertanian Indonesia pada masa lalu dan masa yang akan datang. 
2) Metode Historis
Adalah metode pengamatan yang menganalisis peristiwa-peristiwa dalam masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum (secara makro). 
3) Metode Studi Kasus 
Adalah metode pengamatan tentang suatu keadaan, kelompok, masyarakat setempat, lembaga-lembaga maupun individu-individu. 
Alat-alat yang dipergunakan dalam studi kasus adalah: 
a) wawancara (interview)
b) daftar pertanyaan (questionnaire)
c) participant observer technique, di mana pengamat ikut dalam kehidupan masyarakat yang diamati.
b. Metode Kuantitatif 
Adalah metode yang mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan angka-angka sehingga gejala-gejala yang diteliti dapat diukur dengan menggunakan skala, indeks, tabel, dan formula. Termasuk dalam metode ini adalah metode statistik di mana gejala-gejala masyarakat dianalisis.

Di samping metode-metode di atas, masih ada beberapa metode lain sebagai berikut : 
a. Metode empiris, adalah suatu metode yang mengutamakan keadaan-keadaan nyata di dalam masyarakat. 
b. Metode rasional, adalah suatu metode yang mengutamakan penalaran dan logika akal sehat untuk mencapai pengertian tentang masalah kemasyarakatan. 
c. Metode deduktif, adalah metode yang dimulai dari hal-hal yang berlaku umum untuk menarik kesimpulan yang khusus. 
d. Metode induktif, adalah metode yang mempelajari suatu gejala khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum. 
e. Metode fungsional, adalah metode yang dipergunakan untuk menilai kegunaan lembaga-lembaga sosial masyarakat dan struktur sosial masyarakat.

Sumber Tulisan : 
Soejono Soekanto. 1995. Sosiologi Suatu Pengantar. Penerbit PT. Rajo Grafindo.

Pendekatan Sosiologi

Pendekatan Sosiologi 
Dilihat dari segi pendekatan sosiologi menurut Drs. Kuswanto ada dua ciri khas, yaitu bersifat komparatif dan bersifat holistik.
sosiologi
a. Pendekatan Komparatif 
Pendekatan komparatif, adalah pendekatan yang melihat manusia dengan pandangan yang luas, tidak hanya masyarakat yang terisolasi atau hanya dalam tradisi sosial tertentu saja. 
Ciri-ciri pendekatan komparatif, antara lain: 
1) berusaha mengenali persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan sampai kepada generalisasi. 2) berusaha memberikan uraian keterangan ilmiah yang dapat diterima.
3) membanding-bandingkan antarmasyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain, termasuk tradisi satu dengan tradisi yang lain dalam seluruh ruang dan waktu.
4) memberikan uraian tentang variasi bentuk-bentuk sosial dan mencatat asal-usul serta perkembangan manusia dengan adat-istiadatnya, mencakup dimensi waktu. 
b. Pendekatan Holistik 
Pendekatan holistik, adalah suatu pendekatan berdasarkan pendapat bahwa masyarakat itu dapat diselidiki sebagai keseluruhan, sebagai unit-unit yang bersifat fungsional, atau sebagai sistem-sistem tertentu. Sosiologi mencoba mencakup keseluruhan ruang lingkup dari segala sesuatu yang berhubungan dengan kemanusiaan sampai kepada generalisasi-generalisasi. 
Secara khusus pendekatan holistik dalam sosiologi mempunyai dua aspek primer sebagai berikut : 
1) Mencoba meninjau kebudayaan manusia sebagai jaringan tunggal yang saling berkaitan, sebagai kesatuan yang teratur, dan sebagai keseluruhan yang berfungsi. Di dalamnya semua bagian saling berhubungan sebagai komponen suatu sistem. Suatu kejadian yang terjadi pada komponen yang satu akan berpengaruh pada struktur dan kerja secara keseluruhan. 
2) Mempelajari ciri-ciri biologis dan ciri-ciri sosial budaya dari spesies-spesies. Evolusi fisik manusia dan evolusi budaya tidak dipandang tanpa berkait-kaitan untuk mendapatkan pemahaman yang tepat.

Sumber Tulisan : 
Ruswanto, 2009, Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X, Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Pembagian Cabang-cabang Sosiologi

Pembagian Cabang-cabang Sosiologi 
sosiologi

Objek sosiologi,yaitu masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antara manusia dan proses yang timbul akibat hubungan manusia dalam masyarakat. Jadi, yang dipelajari dalam sosiologi itu sangat luas antara lain sebagai berikut. 
a. Hubungan timbal balik antara manusia dengan manusia lain. 
b. Hubungan antara individu dengan kelompok. 
c. Hubungan antara kelompok satu dengan kelompok lain. 
d. Sifat-sifat dari kelompok-kelompok sosial yang bermacam-macam coraknya. 
Berdasarkan kekhususan dari ruang lingkupnya, menurut Soerjono Soekanto sosiologi dapat diklasifikasikan menjadi dua macam cabang, yaitu sosiologi umum dan khusus. 
a. Sosiologi Umum 
Mempelajari dan menyelidiki tingkah laku manusia pada umumnya, dalam mengadakan hubungan masyarakat. 

b. Sosiologi Khusus 
Mempelajari dan menyelidiki berbagai sektor kehidupan bermasyarakat, dari suatu segi kehidupan tertentu. 
Contoh: 
1) Sosiologi pembangunan, membahas masyarakat di dalam pembangunan. 
2) Sosiologi industri, membahas masyarakat dalam dunia industri. 
3) Sosiologi politik, membahas masyarakat dalam hubungannya dengan politik. 
4) Sosiologi hukum, membahas tingkah laku manusia dan masyarakat dalam kaitannya dengan hukum yang berlaku. 
5) Sosiologi pedesaan, membahas masyarakat di pedesaan. 
6) Sosiologi perkotaan, membahas masyarakat di kota-kota. 
7) Sosiologi pendidikan, membahas hubungan gejala kemasyarakatan dengan pendidikan. Dan masih ada sosiologi yang lain. 
Beberapa teori-teori sosiologi itu yang paling banyak adalah berasal dari barat. Orang yang pertama kali memakai istilah atau pengertian sosiologi adalah Auguste Comte. Dialah yang dianggap sebagai bapak sosiologi pertama. 

Sumber Tulisan : 
Ruswanto, 2009, Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X, Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Ciri-ciri dan Hakikat Sosiologi

Ciri-ciri Sosiologi
Sosiologi merupakan salah satu cabang dari kelompok-kelompok ilmu sosial yang mempunyai sifat dan ciri-ciri tersendiri sebagai berikut :
sosiologi
a. Empiris
Adalah ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif. 
b. Teoretis 
Adalah suatu ilmu pengetahuan yang selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil pengamatan. Abstraksi tersebut merupakan kesimpulan logis yang bertujuan menjelaskan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori. 
c. Komulatif 
Adalah disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada atau memperbaiki, memperluas, serta memperkuat teori-teori yang lama. 
d. No etis 
Adalah pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan buruk atau baik masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.
Hakikat Sosiologi
Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan antara lain sebagai berikut : 
a. Sosiologi adalah ilmu sosial, hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa sosiologi mempelajari atau berhubungan dengan gejala-gejala kemasyarakatan. 
b. Dalam sosiologi objek yang dipelajari dibatasi pada apa yang terjadi sekarang dan bukan apa yang seharusnya terjadi pada saat ini. Oleh karena itu, sosiologi disebut pula ilmu pengetahuan normatif. 
c. Dilihat dari segi penerapannya, sosiologi dapat digolongkan ke dalam ilmu pengetahuan murni (pure science) dan dapat pula menjadi ilmu terapan (applied science). 
d. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan penge-tahuan yang konkret. Artinya, yang menjadi perhatian adalah bentuk dan pola-pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri. 
e. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum manusia dan masyarakatnya. Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia serta sifat, bentuk, isi dan struktur masyarakat. 
f. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum, bukan khusus, artinya sosiologi mempelajari gejala-gejala umum yang ada pada interaksi antar manusia. 

Sumber Tulisan : 
Ruswanto, 2009, Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X, Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.