Selasa, 04 November 2014

Karakteristik Data Diagnosis Keperawatan

Karakteristik Data Diagnosis Keperawatan
                  Data yang dikumpulkan untuk menunjang diagnosis keperawatan harus mempunyai karakteristik yang lengkap, akurat dan nyata, serta relevan.

a. Lengkap
Seluruh data sangat diperlukan untuk mengidentifikasi masalah keperawatan klien. Oleh karena itu data yang terkumpul harus lengkap agar dapat membantu perawat untuk mengatasi masalah klien.
b. Akurat dan Nyata
Pada proses pengumpulan data perawat mungkin saja melakukan kesalahan dalam menafsirkan data. Untuk mencegah hal itu terjadi, perawat harus berpikir secara akurat (tepat) dan menampilkan data-data yang nyata untuk membuktikan kebenaran data dari apa yang telah didengar, dilihat, diamati dan diukur serta memvalidasi semua data yang meragukan. 

Jika perawat merasa kurang jelas atau kurang mengerti terhadap data yang telah dikumpulkan, maka perawat harus berkonsultasi dengan perawat yang lebih mengerti.
c. Relevan
Pendokumentasian data yang komprehensif harus mengumpulkan banyak data sehingga akan mengambil waktu yang diperlukan perawat untuk mengidentifikasi data-data tersebut. Kondisi ini dapat diantisipasi dengan melakukan pendokumentasian data fokus yang relevan dan sesuai dengan masalah klien pada situasi khusus sehingga akan didapatkan data yang komprehensif namun cukup singkat dan jelas.
Sumber :
Nursalam, 2008, Proses dan Dokumentasi Keperawatan : Konsep dan Praktik, Penerbit Salemba Medika, Jakarta

Senin, 03 November 2014

Teori Kebutuhan Manusia dalam Keperawatan

Teori Kebutuhan Manusia memandang bahwa manusia sebagai bagian integral yang berintegrasi satu sama lain dalam motivasinya untuk memenuhi kebutuhan dasar (fisiologis, keamanan, kasih sayang, harga diri, dan aktualisasi diri).
Setiap kebutuhan manusia merupakan suatu "tegangan internal" sebagai akibat dari perubahan setiap komponen sistem. Tegangan tersebut dimanifestasikan dalam perilaku untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan sampai terpenuhinya tingkat kepuasan klien.
Inti kebutuhan dasar manusia adalah terpenuhinya tingkat kepuasan agar manusia dapat mempertahankan hidupnya. Peran perawat yang utama adalah memenuhi kebutuhan dasar manusia dan tercapainya suatu kepuasan bagi diri sendiri serta kliennya, meskipun dalam kenyataannya dapat memenuhi salah satu dari kebutuhan membawa dampak terhadap perubahan sistem dalam individu (biologis, intelektual, emosional, sosial, spiritual, ekonomi, lingkungan, paatologi, dan psikopatologi).
Kerangka kerja teori ini menggambarkan suatu bagian dimana penerapan proses keparawatan selalu difokuskan pada kebutuhan individu yang unik dan sebagai suatu bagian integral dari keluarga dan masyarakat. 
Kesimbangan antar kebutuhan tersebut menjadi tanggung jawab dari setiap orang. Misalnya, tanggung jawab orang tua terhadap anak adalah memenuhi kebutuhan dasar anak tersebut. Demikian juga dengan tanggung jawab perawat, yaitu memberikan dukungan, memfasilitasi, dan mengkomunikasikan kepada klien, baik yang sehat maupun yang sakit, untuk membantu memenuhi kebutuhan dasarnya. Peran tersebut dapat dilaksanakan secara optimal melalui pendekatan proses keparawatan.
Sumber Tulisan :
Nursalam, 2008, Proses dan Dokumentasi Keperawatan : Konsep dan Praktik, Edisi 2, Penerbit Salemba Medika, Jakarta.